Minggu, 27 Januari 2008

MEMAKNAI HIJRAH



Hijrah Nabi dan kaum Muslimin adalah proses perpindahan georgrafis secara missal dari Mekkah ke Madinah. Namun intinya bukan hanya soal perpindahan, tetapi pelajaran pentingnya adalah upaya mencari solusi dan jalan kelauar menuju kondisi yang lebih baik. Itulah makna dari hijrah yang sesungguhnya. Oleh karena itu segala upaya menuju keadaan yang lebih baik adalah manifestasi dari semngat hijrah itu sendiri. Dalam kontek penyelenggaraan pemerintahan di kota Depok, terkait dengan semangat hijrah ada beberapa hal yang harus dilakukan.

Pertama : Menuju Birokrasi yang lebih baik

Birokrasi sebagai abdi dan pelayan masyarakat, hendaknya memiliki ketulusan jiwa dan kesehatan raga agar dapat bekerja maksimal melayani segala kebutuhan masyarakat. “Bangunlah Jiwannya!, Bangunlah Raganya!”. Demikian pesan spirit lagu kebangsaan Indonesia yang selalu dinyanyikan di setiap even upacara. Oleh sebab itu menunju birokrasi yang lebih baik dapat dimulai dengan perbaikan tatanan jiwa, hal ini dapat dilakukan dengan menggalakan majlis ta’lim dan pengajian, mulai dari level kelurahan hingga Pemerintahan Kota. “Sesungguhnya di dalam jasad manusia terdapat segumpal daging, jika Ia baik maka anggota badannya akan cenderung berbuat yang baik, tetapi sebaliknya bila Ia rusak maka anggotanbadannya akan cenderung berbuat keburukan. Ketahuilah! Segumpal daging itu adalah hati” (Hadits Riwayat Ahmad)

Kedua : Menuju Program Pemerintahan yang lebih populis

Ada dua hal yang menjadi hajat kebutuhan mendasar seluruh warga Depok. Yang pertama masalah pendidikan dan yang kedua masalah kesehatan. Pendidikan di kota Depok alhamdulillah selama ini berjalan cukup baik, I’tikad baim Pemerintah Kota Depok patut dihargai, karena disamping kucuran dana BOS melalui APBN, Pemerintah Kota juga menambahkan 10.000 untuk setiap siswa yang dianggarkan melalui APBD setiap tahun. Di bidang Kesehatan juga demikian, telah tersedia sejumlah anggaran yang sengaja dialokasikan untuk membantu warga yang tidak mampu, agar mereka mendapatkan hak pengobatan dan perwatan di rumah sakit yang ditunjuk oleh Pemerintah Kota secara cuma-Cuma, juga untuk mengantisipasi kehamilan Ibu resiko tinggi yang tidak memiliki biaya untuk melahirkan anaknya.

Ketiga : Menuju Keluarga dan masyarakat yang lebih sejahtera

Kesejahteraan Keluarga merupakan modal dasar keberlangsungan pembangunan Kota, bila keluarga sejahter maka seluruh aktifitas kegiatan akan berjalan dengan lancer dan efektif. Penggalakan program RW siaga merupakan terobosan penting untuk meningkatkan dan memelihara kesejahteraan keluarga khususnya di bidang kesehatan. Sedangkan Kesejahteaan masyarakat tercermin dalam kemampun mereka memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Bila ketiga hal ini dijalankan dengan baik, maka proses memaknai hijrah akan semakin terasa dalam penyelenggaraan pemerintah Kota Depok menuju keadaan yang lebih baik. Wallahu A’lam















Tidak ada komentar: